SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN



Salsabila Afra Safitri
21/480157/SV/19581
Pembangunan Ekonomi Kewilayahan UGM

Mengapa sistem informasi penting dalam penyelenggaraan pembangunan?

Dalam bidang pembangunan ekonomi regional, sistem informasi tetap menjadi alat penting untuk mempertahankan pertumbuhan, memfasilitasi pengambilan keputusan yang terinformasi, dan mendorong kolaborasi antara para pemangku kepentingan.
Para ahli terkemuka seperti Michael Porter menekankan pentingnya pendekatan berbasis data dalam pengembangan ekonomi regional. Sistem informasi menyediakan sarana untuk mengumpulkan dan menganalisis data penting yang terkait dengan tingkat pekerjaan, tren industri, investasi infrastruktur, dan tingkat pendidikan. Pengetahuan ini memungkinkan pembuat kebijakan dan pemimpin bisnis untuk mengidentifikasi sektor dengan potensi pertumbuhan, mengalokasikan sumber daya secara strategis, dan merumuskan strategi pengembangan yang efektif.
Misalnya, pertimbangkan skenario di mana pemerintah lokal bertujuan untuk menarik industri baru untuk meningkatkan aktivitas ekonomi. Dengan memanfaatkan sistem informasi yang mengumpulkan dan menganalisis data tentang infrastruktur yang tersedia, tenaga kerja terampil, dan permintaan pasar, pembuat kebijakan dapat mengidentifikasi sektor dengan keunggulan kompetitif. Ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan program insentif, investasi infrastruktur, dan inisiatif pengembangan tenaga kerja untuk menarik industri yang ditargetkan, merangsang penciptaan pekerjaan dan generasi pendapatan.
Selain itu, sistem informasi mempromosikan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengembangan regional. Melalui platform digital, lembaga pemerintah, bisnis, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat dapat berbagi wawasan dan mengkoordinasikan upaya. Kolaborasi ini memastikan bahwa inisiatif pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan dan aspirasi lokal, meningkatkan dampak keseluruhan mereka.
Dalam konteks pembangunan ekonomi regional, sistem informasi memberdayakan para pemimpin untuk melacak kemajuan, mengevaluasi efektivitas kebijakan, dan menyesuaikan strategi saat keadaan berubah. Sistem ini memungkinkan respons proaktif terhadap tantangan dan peluang, memastikan bahwa pembangunan tetap dinamis dan berkelanjutan dari waktu ke waktu.
Pada akhirnya, sistem informasi memainkan peran penting dalam mempertahankan pembangunan ekonomi regional. Dengan menyediakan wawasan berbasis data, mempromosikan kolaborasi, dan mendukung strategi adaptif, sistem ini berkontribusi pada penciptaan ekonomi yang berkembang yang bermanfaat bagi masyarakat, bisnis, dan pemangku kepentingan.

Lalu, bagaimana sistem informasi tersebut dapat terimplementasi pada suatu institusi?

Contoh sistem informasi yang digunakan oleh sebuah lembaga di Indonesia adalah sistem “E-Samsat”. E-Samsat adalah singkatan dari "Elektronik Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap".
E-Samsat adalah platform online yang dikembangkan oleh pemerintah daerah dan lokal di Indonesia untuk menyederhanakan proses pembayaran pajak kendaraan dan biaya administrasi. Ini memodernisasi dan mendigitalisasi proses pembayaran pajak kendaraan, membuatnya lebih nyaman dan efisien bagi pemilik kendaraan sambil juga mengurangi peluang korupsi dan meningkatkan transparansi.
Di masa lalu, pemilik kendaraan di Indonesia harus mengunjungi titik pengumpulan pajak fisik untuk membayar pajak kendaraan mereka. Proses ini sering kali memakan banyak waktu. Oleh karenanya, E-Samsat diperkenalkan untuk mengatasi tantangan ini. Pemilik kendaraan sekarang dapat mengakses situs E-Samsat atau aplikasi seluler untuk menghitung pajak mereka, melakukan pembayaran, dan menerima kutipan elektronik, semuanya dari kenyamanan rumah atau kantor mereka.


Manfaat dari pengimplementasian E-Samsat:

  1. Kenyamanan: pemilik kendaraan dapat menghindari barisan panjang dan menghemat waktu dengan membayar pajak mereka secara online.
  2. Transparansi: sistem ini memberikan informasi yang jelas tentang pajak dan biaya, mengurangi kemungkinan perselisihan atau kesalahpahaman.
  3. Mengurangi korupsi: dengan digitalisasi proses pembayaran, akan meminimalisasikan ruang bagi perantara untuk terlibat dalam praktik korupsi.
  4. Efisiensi: badan pemerintah dapat memproses pembayaran lebih cepat dan akurat, yang mengarah pada pengumpulan pendapatan yang lebih baik.
  5. Analisis data: sistem ini menyediakan data yang dapat dianalisis untuk memahami pola dan tren pengumpulan pajak, yang dapat menginformasikan keputusan kebijakan yang lebih baik.


E-Samsat adalah contoh nyata bagaimana sistem informasi dapat diterapkan di sektor publik untuk meningkatkan layanan, meningkatkan efisiensi, dan mempromosikan transparansi. Ini berkontribusi pada pengembangan administrasi pemerintah yang lebih maju secara digital dan berpusat pada masyarakat Indonesia.
Tentang Saya

Saya merupakan seorang INFJ atau sering disebut “The Advocate”.
Beberapa karakteristik kepribadian INFJ yang selaras dengan kepribadian saya: idealitic, empathic, insightful, private, altruistic, visionary.


Best regards,
Salsabila Afra Safitri
Undergraduate Student of Economics Studies
Department of Economics and Business
Universitas Gadjah Mada